MEDIASI – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Jawa Tengah, Dr Abdul Kholik mengapresiasi peran dan kontribusi perempuan dalam pembangunan, baik daerah mau pun nasional.
Kholik menyebutkan gerak aktivis dan organisasi perempuan luar biasa dalam memajukan pembangunan di semua sektor, baik di bidang kesehatan, pendidikan, stunting dan mau pun lainnya.
”Harusnya pemerintah berterima kasih kepada para aktivis perempuan. Kami dari DPD RI sangat apresiasi. Sebenarnya jika dikolaborasikan untuk mendapatkan fasilitas dari pemerintah pusat dan daerah, akan jauh lebih berkembang kontribusi dan peranan para perempuan ,” ungkapnya.
Selain Senator Abdul Kholik, hadir menjadi pembicara pada acara bertajuk ‘Rembug Perempuan’ yang digelar di Kantor Perwakilan DPD RI Jawa Tengah pada Rabu (13/12/2022) ini diantaranya Ketua TP PKK Provinsi Jawa tengah Hj Siti Atikoh Ganjar Pranowo yang diwakili oleh Kepala Dinas (DP3AP2KB) Jawa Tengah Retno Sudewi, Ketua PW Muslimat NU Jawa Tengah Prof Dr Hj Ismawati dan Ketua PW Aisyiyah Jateng Dr Hj Ummul Baroroh dan sebagai moderator Hj Munawaroh.
Sementara peserta dihadiri dari berbagai elemen perempuan yang mengikuti diskusi tersebut diantaranya berasal KKBN Jateng, BKOW Jateng, KPRK MUI Jateng, IBI Jateng, Dharma Wanita Persatuan Jawa Tengah, Perempuan LDII Jawa Tengah, Wanita Al Irsyad Jawa Tengah, Majelis Taklim Mar’atus Sholihah, IWAPI Jawa Tengah, WKRI Jawa Tengah, Jaringan Jurnalis Perempuan (JPP) Jawa Tengah, Kopri PKC PMII Jateng dan PW Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah.
Abdul Kholik mengatakan kegiatan ini digelar dalam rangka untuk mengetahui aktivitas, mendengar masukan, usulan dan juga program-program organisasi perempuan yang ada di Jawa Tengah ini.
Menariknya, ternyata para aktivis perempuan yang hadir pada diskusi tersebut sesungguhnya memiliki kegiatan kegiatan yang sangat kontributif untuk pembangunan Jateng di semua sektor. Tidak hanya sektor pendidikan, namun juga kesehatan, UKM dan lain-lain.
“Pemerintah harus berterima kasih kepada mereka para aktivis dan organisasi perempuan ini. Kami sebagai anggota DPD RI juga mengapresiasi mereka,” katanya.
Lebih lanjut dalam acara urun rembug tersebut, Kholik mengatakan bila melihat Jateng dari Kota Semarang memang tampak baik-baik saja.
Namun, apabila dilihat tiap Kabupaten dan kota pihaknya menilai masih banyak pembenahan yang harus dilakukan.
“Kalau dilihat dari Semarang seolah sudah baik. Tapi secara keseluruhan 35 kabupaten/kota perlu pembenahan lagi untuk hasil pembangunan,” kata Senator kelahiran Cilacap ini.
Kholik menyampaikan, permasalahan-permasalahan tersebut mulai dari pengentasan kemiskinan, kekerasan kepada perempuan, kesetaraan gender hingga stunting.
Pasalnya, masih banyak potensi di Jateng yang belum tergali dan dimaksimalkan secara masif.
“Ini yang membuat keseimbangan belum ada dan problem pembangunan Jateng belum teratasi. Memang, industri berkembang di Jateng, tapi kebanyakan padat karya, seperti garmen dan sebagainya. Bagus memang (industri padat karya), tapi menjadikan sisi kemandirian industrinya belum kuat. Karena bahan baku impor semua, kita kebagian ongkos produksinya,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Kholik paling tidak menyampaikan tiga potensi unggulan yang bisa dikuatkan di Jateng. Yakni terkait agro atau pertanian, maritim atau kelautan dan wisata atau pariwisata.