Kesadaran Literasi dan Menyaring Informasi Medsos Berdampak pada Kesehatan Mental

News562 Dilihat

MEDIASI – Menurut Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi, media social (medsos) diidentifikasi sebagai salah satu pemicu masalah kesehatan mental. Karena itu, Kemenkes menyebut pentingnya kesadaran literasi dan menyaring informasi di medsos guna terjaganya kesehatan mental.

Menurut Imran, tak sedikit orang mengalami stress akibat hidup mewah atau prestasi yang sering dipamerkan di medsos. Padahal, tidak semua yang ada di media sosial merupakan fakta atau realita sehingga masyarakat perlu literasi dan melakukan verifikasi terhadap kondisi sosial yang ada.

“Menurut saya, sekarang kita terlalu banyak informasi. Kita justru perlu literasi dan menyaring informasi mana yang perlu kita dapatkan karena ada bermacam-macam di media sosial,” katanya,seperti dilansir dari laman Tempo, Ahad (13/10/2024).

Kemenkes menurut Imran telah melakukan upaya menyeluruh meliputi tindakan preventif, promotif, kuratif, hingga rehabilitatif untuk menangani masalah kesehatan mental di Indonesia.

“Upaya-upaya ini dilakukan kepada orang tua dan anak-anak, di mana orang tua dibekali pengasuhan positif agar bisa memberikan pengasuhan yang baik kepada anak,” ungkapnya.

Secara umum, lanjut Imran, upaya ini menargetkan calon Ibu memiliki kebahagiaan dan mental yang sehat. Kemudian, upaya rehabilitasi terhadap luka psikologis untuk masing-masing kelompok masyarakat, di sekolah, perguruan tinggi, dan di tempat kerja.

“Jadi, kalau ada orang yang merasa tidak sedang baik-baik saja, dia tahu kepada siapa harus bercerita atau curhat. Bagaimana memberikan rasa nyaman dulu kepada orang agar yang tadinya bermasalah tidak berkembang menjadi gangguan jiwa ” jelasnya.

Selain itu, menurut Imran ada pemicu masalah kesehatan mental lain yakni faktor keuangan. Apalagi saat ini pada umumnya kondisi keuangan masyarakat, terutama kelas menengah dinilai semakin menurun. Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak membandingkan kondisi keuangan atau kesejahteraan dengan orang lain. “Orang gampang terpicu dengan prestasi orang lain. Jadi, hal-hal seperti ini saya kira literasi untuk menyaring informasi itu menjadi penting sehingga kita tidak stres dan sehat secara mental,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *