Mbah Kyai Sulkiyah, Masjid Sulukul Muttaqien dan Syiar Islam di Desa Mereng

Ensiklopedi1388 Dilihat

MEDIASI – Mereng adalah desa di kecamatan Warungpring, Pemalang yang terdiri dari 4 Dusun : Bengkeng, Gembrongan, Krajan, dan Kubang.

Konon nama Mereng berasal dari kata Meme Areng yang artinya Menjemur Arang (bekas pembakaran kayu yang biasa digunakan untuk membakar sate dan lainnya). Desa Mereng sendiri diceritakan telah ada sejak zaman Kerajaan Mataram.

Di desa Mereng, pusat pendidikan dan keagamaan terpusat di dusun Bengkeng. Karena, di dusun inilah saat ini terdapat dua pesantren cukup besar yang juga masing-masing memiliki lembaga pendidikan dari tingkat PAUD hingga sekolah menengah setingkat SMA, yakni Pondok Pesantren Al Hikmah dan Pondok Pesantren Nurul Huda Al Karimi.

Mbah Kyai Sulkiyah dan Masjid Sulukul Muttaqien

Selain dua pesantren dan lembaga pendidikan formal, di dusun Bengkeng terdapat satu masjid besar yang strategis dan terletak di jalan raya propinsi Warungpring (Pemalang) – Jatinegara (Tegal). Masjid tersebut bernama Masjid Sulukul Muttaqien.

Masjid Sulukul Muttaqien sejak dulu berdiri, selain sebagai tempat ibadah sholat fardu juga sebagai tempat tarbiyah (pengajaran) ilmu keislaman. Nama masjid pun dinisbatkan pada nama tokoh ulama pertama pengajar dan ‘pembabat syiar Islam’ pertama di kitaran desa Mereng dan sekitarnya yang bernama Mbah Kyai Sulkiyah. Masjid tersebut juga dibangun di atas tanah yang diwakafkannya.

Mbah Kyai Sulkiyah oleh penduduk dusun Bengkeng dan sekitarnya di’kramat’kan dan merupakan Sohibul Haul makam umum di dusun tersebut yang diperingati wafatnya setiap tahun.

Selain Mbah Kyai Sulkiyah, ulama lainnya yang dijadikan sohibul haul adalah Kyai Abdul Rasyid, Kyai Rusma, Kyai Abdul Karim, Kyai Abdul Basyir, KH M Idris dan KH Jamal Abdul Basyir.

Dari KH M Idris dan KH Jamal Abdul Basyir inilah berdiri Pondok Pesantren Al Hikmah, yang dibawah Pesantren tersebut saat ini berdiri lembaga pendidikan PAUD IT, SDIT, SMP IT dan SMK IT Bengkeng Mereng.

Sementara Pondok Pesantren Nurul Huda Al Karimi didirikan oleh putra Kyai Abdul Karim, yakni KH Mahmud yang juga adik ipar dari almaghfurlah KH M Idris. Lembaga pendidikan dibawah pesantren tersebut saat ini ada TK Muslimat, MI, MTs dan MA (Madrasah Aliyah) Nurul Huda Bengkeng, Mereng.

Ada pun sejarah perjuangan Mbah Kyai Sulkiyah sendiri, mulai dari silsilah nasab keturunan dan sanad keilmuan yang diperolehnya belum diketahui secara jelas dan lengkap. Penulis, baik secara tertulis mau pun tertutur secara lengkap belum memperoleh sumbernya yang kompeten.

Namun demikian, yang pasti dan sudah dikenal masyhur, ulama-pejuang pertama yang dikenal gigih dalam syiar Islam di desa Mereng, khususnya dusun Bengkeng yang saat ini menjadi salah satu pusat pendidikan keagamaan besar di wilayah Kecamatan Warungpring adalah Mbah Kyai Sulkiyah. Beliau dimakamkan bersama ulama-ulama lainnya di makbaroh umum Cikelem yang berada di dusun Bengkeng, Mereng, Warungpring Pemalang. Wallahu’alam… Lahu. Al Fatihah

Oleh : Abdul Azis Nurizun (Founder PP Babussalam dan Ketua PW FKDMI Jawa Tengah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *