Seribuan Penggerak Jaringan Gusdurian Gelar Temu Nasional (TUNAS) di Surabaya

Publika1056 Dilihat

MEDIASI – Jum’at (14/10/22) besok, Temu Nasional (TUNAS) GUSDURian akan dimulai, bertempat di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Pembukaan TUNAS tersebut, akan dihadiri langsung oleh Alissa Wahid dan Shinta Nuriyah, dan semua Koordinator Komunitas GUSDURian, dengan pakaian adat dari masing-masing wilayahnya, dalam Panggung Kirab Budaya.

Tidak hanya itu, ada seribu lebih peserta yang siap hadir, mulai dari penggerak komunitas GUSDURian, lembaga dalam Jaringan GUSDURian, jejaring masyarakat sipil, tokoh-tokoh agama, hingga para sahabat dan keluarga Gus Dur.

Karenanya, siapkan dirimu dari sekarang. Karena besok itu akan melalui pelbagai sesi dan forum selama tiga hari. Ada sesi Kelas Berbagi Inspirasi, Forum Isu Prioritas, Forum Tata Kelola & Resolusi Jaringan, hingga Panggung Budaya, dan diakhiri dengan pembacaan hasil forum.

Semua hasil yang lahir dari Tunas GUSDURian tahun ini, tentunya tidak akan lepas untuk memberikan sumbangsih bagi kehidupan bermasyarakat, berdasarkan nilai-nilai yang telah diwariskan oleh Gus Dur.

Sebagai Informasi, Jaringan GUSDURian sendiri adalah jaringan kultural, bersifat terbuka, non politik praktis yang terdiri dari para individu dan atau komunitas yang mendukung pemikiran, meneladani karakter, nilai, dan prinsip, serta berupaya untuk meneruskan perjuangan Gus Dur yang berada dalam koordinasi Yayasan Bani K.H Abdurrahman Wahid.

Jaringan GUSDURian dalam bertindak dan berperilaku mengacu pada sembilan nilai dasar Gus Dur: spiritualitas, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, kekesatriaan, persaudaraan, dan kearifan tradisi.

Jaringan GUSDURian ini dibentuk di tahun 2010 dengan semangat melanjutkan perjuangan Gus Dur. Semangat untuk menghidupkan kembali spirit Gus Dur dalam membela kelompok tertindas, menyebar gagasan perdamaian, dan mendorong terciptanya masyarakat sipil yang kuat.

Pertemuan Nasional (Tunas) Jaringan GUSDURian adalah agenda dua tahunan yang diselenggarakan untuk mempertemukan keluarga, sahabat, murid, dan pengagum pemikiran-pemikiran Gus Dur untuk membahas bersama isu-isu strategis yang menjadi landasan bergerak dalam hidup berbangsa, bernegara, dan beragama.

Sebelumnya, di pertemuan nasional empat tahun lalu di Asrama Haji Yogyakarta. juga menjalani beberapa sesi menarik.

Di antaranya adalah sesi Kelas Belajar, yang dibagi menjadi delapan bagian: mulai dari kelas Manajemen Komunitas, Analisis Sosial, Creative Writing, Critical Thinking, Keadilan Gender dalam Perspektif Islam, hingga Kelas Sejarah Gus Dur.

Dan, lalu menutup pertemuannya dengan penyampaian hasil forum group discussion (FGD) dan hasil rekomendasi TUNAS 2018. Dan melakukan ratifikasi kode etik, yang rencananya akan diselenggarakan lagi di temu nasional tahun ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *