Tradisi Sedekah Bumi, Penguat Moderasi Beragama di Desa Karangsari

Publika1793 Dilihat

MEDIASI – Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam agama, ras, dan budaya. keberagaman itu membuat rentan konflik antar agama,ras, maupun budaya.

Untuk mengatasi konflik pemerintah memberikan solusi yaitu penguatan moderasi beragama untuk mengatasi intoleransi terhadap antar agama, ras, dan budaya.

Moderasi beragama merujuk pada sikap dan usaha yang menjadikan agama sebagai dasar untuk menghindari perilaku intoleransi. Terdapat banyak kegiatan yang memperkuat moderasi beragama salah satunya adalah tradisi sedekah bumi.

Tradisi sedekah bumi adalah contoh nyata bagaimana nilai-nilai keagamaan dapat dipadukan dengan kearifan lokal dan budaya.

Praktik ini tidak hanya mencerminkan kepedulian terhadap sesama tetapi juga memperkuat moderasi umat beragama dalam masyarakat. Dengan menggalakkan tradisi ini, masyarakat belajar untuk berbagi, mempererat hubungan sosial, dan menghargai keanekaragaman.

Sedekah bumi mengedepankan nilai-nilai toleransi, persatuan, dan keberagaman, yang merupakan fondasi moderasi beragama.

Melalui praktik ini, kita melihat bagaimana agama dapat menjadi sumber inspirasi untuk menciptakan kedamaian dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari.

Tradisi sedekah bumi ini diadakan sebagai wujud rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah sehingga dapat di nikmati warga setempat.

Penulis juga melakukan wawancara dengan kepala desa Karangsari bernama Ahwan menjelaskan tradisi ini biasa dilakukan setiap tahun, ini menjadi kegiatan meningkatkan rasa kebersamaan, toleransi antar agama.

khususnya di desa Karangsari, kecamatan Karanganyar, kabupaten Pekalongan, terdapat banyak golongan disana dari mulai tua, muda, beragama islam, kristen pun ikut serta dalam tradisi sedekah bumi.

Saat penulis melakukan wawancara salah satu warga bernama Lukman, menjelaskan Karangsari tradisi sedekah bumi di hadiri oleh seluruh masyarakat desa Karangsari tanpa terkecuali.

Dan tujuan dari tradisi sedekah bumi bukan hanya sebagai ucapan rasa syukur juga sebagai sarana warga agar tetap rukun tanpa harus membedakan latarbelakang antar warga tersebut.

Selain itu, tradisi sedekah bumi mengajarkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain, dengan adanya tradisi sedekah bumi di desa Karangsari masyarakat yang ada disana saling membantu, menjaga kebersamaan, kerukunan, pada masyarakat desa Karangsari.

Pada tradisi sedekah bumi masyarakat dapat berkumpul menjadi satu sehingga warga dapat berinteraksi satu sama lain. Hal ini dapat menciptakan rasa kekeluargaan yang erat di tengah perbedaan latarbelakang.

Di desa Karangsari ada dua agama yakni Islam dan Kristen dengan adanya tradisi sedekah bumi agama tidak menjadi alasan tidak saling membantu dan menjaga kerukunan.

Tradisi sedekah bumi juga bisa menjadi simbol moderasi beragama karena kegiatan ini memupuk rasa persatuan, persaudaraan sesama masyarakat Karangsari tanpa terkecuali.

Oleh : Eko Nurrohman (Mahasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *