Wanarata, Desa Sentra Pengrajin Genteng Tanah di Pemalang yang Industrinya Banyak ‘Gulung Tikar’

Nusantara4073 Dilihat

MEDIASI – Desa Wanarata Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang memiliki sejarah sebagai sentra industri rumahan genteng tanah yang cukup populer.

Genteng tanah dulunya adalah salah satu produk unggulan desa Wanarata dan menjadi sumber mata pencaharian utama penduduk setempat.

Namun, seiring perkembangan zaman, genteng aluminium galvalum atau seng dan asbes mulai populer dan digunakan lebih luas dalam pembangunan atap perumahan.

Kehadiran genteng seng atau galvalum baja ringan ini menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan genteng tanah. Genteng-genteng ini lebih ringan dan mudah dipasang. Selain itu, genteng-genteng industrial tersebut juga memiliki tampilan yang lebih modern dan harganya lebih murah dibanding genteng tanah.

Perkembangan ini membuat industri rumahan genteng tanah di desa Wanarata banyak yang ‘gulung tikar’ karena mengalami penurunan pesat. Banyak penduduk desa yang beralih profesi atau mencari pekerjaan di sektor lain karena permintaan genteng tanah yang semakin menurun.

Meskipun demikian, menurut salah satu tokoh muda desa Wanarata, Darul Mustofa, mengharapkan ada perhatian dari stakeholder atau pemerintah guna mempertahankan desanya menjadi Sentra Genteng tanah di Pemalang.

Darul yang juga Pengajar SMK NU 01 Belik ini mengungkapkan ada beberapa faktor yang dapat mendukung keberlanjutan industri genteng tanah di desa ini. Diantaranya, beberapa orang masih menghargai keaslian dan keindahan genteng tanah tradisional.

Selain itu, lanjut Darul, ada pula pasar niche yang tetap membutuhkan genteng tanah untuk restorasi bangunan bersejarah atau pembangunan dengan gaya tradisional.

“Kami berharap Pemerintah dan lembaga terkait bisa ikut berperan dalam mendukung industri genteng tanah di desa Wanarata,” ujarnya.

“Setidaknya para pemangku kebijakan pemerintah dan ekonomi dapat memberikan pelatihan, pendampingan, atau bantuan teknis kepada pengrajin genteng tanah agar mereka dapat bertahan dan mampu meningkatkan kualitas produk dan daya saingnya,” lanjutnya.

Selain itu, menurutnya, promosi dan pemasaran produk genteng tanah produk desa Wanarata oleh berbagai kalangan secara lebih luas juga dapat membantu meningkatkan permintaan.

Salah satu Penggerak Gusdurian Pemalang ini lebih lanjut mengungkapkan, dengan strategi yang tepat dan adanya dukungan dari berbagai pihak, industri genteng tanah di desanya masih memiliki potensi untuk bertahan dan berkembang.

“Minimal bagaimana caranya desa Wanarata masih dikenal menjadi Sentra Genteng di Pemalang, meskipun dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan masa kejayaannya di masa lalu,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *