Desa Banyumudal; Gudangnya Ulama dan Pusat Syiar Pendidikan Islam di Pemalang Selatan

Publika1394 Dilihat

MEDIASI – Desa Banyumudal Kecamatan Moga Pemalang terletak sekitar 45 Km dari pusat kota pemerintahan kabupaten Pemalang. Hawa desa ini masih terasa sejuk karena memang terletak di daerah dataran tinggi kaki Gunung Slamet.

Nama ‘Banyumudal‘ berasal dari dua kosakata bahasa Jawa, yakni ‘banyu’ yang artinya air dan ‘mudal’ yang artinya keluar meluap-luap melimpah. Sehingga nama Banyumudal adalah air yang keluar dari mata air dengan meluap-luap. Ya, karena di desa ini terdapat sumber air yang melimpah, termasuk sumber air yang berasal dari sungai bawah tanah yakni sungai Granggang.

Banyumudal merupakan pusat pemerintah Kecamatan Moga dan juga merupakan pusat perekonomian warga kecamatan Moga dan sekitarnya bahkan juga Pemalang bagian Selatan. Di Banyumudal selain terdapat pusat perdagangan Pasar Moga, di sini juga terdapat berbagai destinasi wisata, mulai dari wisata alam, wisata kuliner hingga wisata religi.

Banyumudal juga bisa dikategorikan sebagai pusat pendidikan di wilayah kecamatan Moga. Karena, di Banyumudal terdapat berbagai lembaga pendidikan baik negeri mau pun swasta, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan menengah. Pendidikan berbasis agama pun cukup banyak, mulai dari TPQ hingga pesantren, baik yang berafiliasi ke organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) mau pun Muhammadiyyah. Bahkan di Banyumudal juga terdapat Fasilitas kesehatan atau Rumah Sakit swasta yang cukup besar yakni RS Rodliyyah Achid dan RS Roja’ Assyifa.

Mayoritas masyarakat Banyumudal adalah pedagang, meski pun begitu banyak warga Banyumudal yang bekerja merantau keluar kota atau bahkan keluar negeri. Secara kultur keagamaan pun, seperti Penulis rasakan sendiri saat melakukan penelitian penggarapan Ensiklopedi Kiai Desa, masyarakat Banyumudal tergolong masyarakat yang agamis dan sadar pendidikan, baik pendidikan agama mau pun umum. Banyumudal juga banyak melahirkan atau terdapat tokoh-tokoh ulama yang cukup terkenal, baik yang masih hidup mau pun yang sudah wafat. Bahkan boleh dikatakan Banyumudal merupakan gudangnya ulama di wilayah Pemalang Selatan.

Di antara tokoh-tokoh masyarakat dan ulama yang masih hidup ada Habib Thoriq (Ketua MWC NU Moga), Habib Nizar Salim bin Syeikh Abu Bakar, Kiai Mu’ala dan beberapa Kiai dan Nyai pengasuh pesantren di Banyumudal. Sementara tokoh ulama yang sudah wafat bisa disebutkan diantaranya Habib Hamid bin Salim bin Syeikh Abu Bakar, KH Minhajul Abidin dan Kiai Tartib. (Bersambung)

Penggagas Yayasan Dewi Masyitoh & Berkembangnya Syiar Pendidikan Islam Kitaran Moga

Almaghfurlah Kyai Haji Tartib bin Abdul Karim, asli kelahiran Banyumudal (Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang) pada tahun 1902. Beliau lulusan Madrasah Mamba’ul Ulum di Jamsaren Solo sampai ke tingkat 12 dan meneruskan belajar Al Qur’an di pondok Pesantren Krapyak.

Mbah Kiai Tartib merupakan penggagas atau muasis Yayasan Dewi Masyitoh yang menaungi lembaga pendidikan dari Pendidikan Anak Dini Usia, Pesantren, hingga Sekolah Menengah Kejuruan di Moga. (Bersambung)

Oleh : Abdul Azis Nurizun (Koordinator GUSDURian Pemalang dan Peneliti/Penulis Ensiklopedi Kiai Desa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *