Kongres Ke-13 JATMAN di Boyolali Dihadiri Cucu Syeikh Abdul Qodir Jailani

Nusantara491 Dilihat

MEDIASI – Cucu ke -25 Syekh Abdul Qodir Jailani yakni Syekh Muhammad Fadhil al-Jailani, menjadi pusat perhatian dalam pembukaan Kongres XIII JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyah) yang digelar di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. 

Syekh Abdul Qodir Jailani dikenal sebagai Sulthonul Aulia dan seorang ulama, sufi, dan pendiri thariqah qadiriyah yang hidup sekitar tahun 1077-1166 M. Ia adalah urutan ke-19 dari mata rantai emas mursyid tarekat qadiriyah. Garis diketahui berasal dari Ali bin Abi Thalib, Al-Husain, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja’far ash-Shadiq, Musa al-Kadzim, Ali ar-Ridha, kemudian melalui Ma’ruf al-Karkhi, Abul Hasan Sarri as-Saqati, Junaid al-Baghdadi, Abu Bakar as-Syibli, Abul Fadli Abdul Wahid at-Tamimi, Abul Faraj at-Tartusi, Abul Hasan Ali al-Hakkari, Abu Sa’id Mubarak al-Makhzumi, dan Muhyidin Abu Muhammad Abdul Qodir al-Jailani.

Kehadiran Syeikh Fadhil disambut dengan alunan mars Ya Lal Wathon yang dimainkan marching band Ajendam IV Diponegoro. Peserta kongres yang telah memenuhi ruang acara menyambut antusias kedatangannya pada pukul 14.15 WIB.

Syekh Fadhil memasuki ruang pembukaan kongres bersama tokoh penting Nahdlatul Ulama, seperti Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrari dan para tokoh tahriqah al mu’tabarah an-Nahdliyah seperti KH Achmad Chalwani Nawawi, KH Rohimudin Al Bantani, KH Fathurrahman, KH Abdul Hadi Al Muthohar, dan sejumlah tokoh lain. 

Syeikh Fadhil dikenal sebagai ulama sufi terkemuka dari Irak, Syekh Fadhil hadir mengenakan baju putih dibalut gamis serta imamah hijau yang melilit di atas kepalanya.

Sebelumnya, Syekh Fadhil juga pernah menghadiri peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama di Sidoarjo, pada Februari 2023. Dalam acara yang dihadiri ribuan Nahdliyin tersebut, beliau memimpin ijazahan manaqib qodiriyah al-Aliyah serta berbagai amalan tarekat lainnya. 

Kehadirannya dalam acara-acara besar NU menjadi simbol eratnya hubungan antara ulama sufi internasional dan komunitas tarekat di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *