Pembiasaan Siswa Buat Karya Tulis Pacu Budaya Literasi di Sekolah

Opini942 Dilihat

MEDIASI – Di zaman yang serba digital saat ini, penyelenggara atau lembaga pendidikan (Sekolah), termasuk tenaga pendidik (guru) perlu mendorong siswanya untuk membuat karya tulis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi sebagai bagian untuk memacu budaya literasi.

Bahkan, habit atau budaya literasi ini perlu ditanamkan sejak usia dini dengan memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai sarana penunjang untuk membangkitkan literasi di sekolah.

Untuk menanamkan budaya literasi pada siswa bisa dimulai dari hal-hal kecil, salah satu contoh dengan menggerakkan peserta didik untuk membuat suatu karya tulis yang berkaitan dengan pembelajaran di sekolah dengan berbagai metode baik membuat buku maupun konten digital.

Di tempat penulis mengajar di SMK NU 01 Belik, misalnya, sedang disusun program agar peserta didik gemar membuat tulisan yang berkaitan dengan pembelajaran di sekolah guna membangkitkan budaya literasi di kalangan sekolah.

Bukan pekerjaan mudah memang dan tapi juga bukan hal yang mustahil untuk coba digerakkan, apa lagi di kalangan sekolah saat ini budaya literasi memang tergolong masih sangat rendah. Apalagi, tanpa disadari kehadiran teknologi (media sosial) sangat mempengaruhi tatanan kehidupan termasuk di kalangan pelajar.

Perkembangan teknologi ini, dapat membawa dampak negatif, apabila kemudahan mengakses informasi itu tidak bisa dimanfaatkan ke hal-hal positif terutama bagi pelajar, tentu itu juga perlu keterlibatan peran orang tua untuk lebih melakukan pengawasan ketat kepada anak-anaknya di rumah.

Dengan perkembangan teknologi saat ini ada juga istilah “Dunia dalam genggaman” artinya semua informasi yang kita butuhkan dengan mudah kita dapatkan melalui teknologi informasi (internet) bisa melalui handphone mau pun komputer atau laptop. Kalau dulu, sebelum teknologi berkembang pesat ada, istilah “Buku adalah jendela dunia”!

Jadi, dengan berkembang dan majunya teknologi saat ini harus bisa kita manfaat untuk mendorong literasi digital di kalangan sekolah. Saat ini seperti hal yang wajib untuk guru melek teknologi dan mengembangkan potensi siswanya untuk membudayakan budaya literasi.

Oleh : Darul Mustofa (Penggerak Gusdurian Pemalang dan Guru Bahasa Indonesia di SMK NU 01 Belik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *