MEDIASI – Usianya masih cukup belia. Mahasiswa semester satu UIN Pekalongan ini telah berkiprah luas sebagai aktivis muda NU. Ia merupakan penggerak Ikatan Pelajar Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) di desa Banjaranyar, Kecamatan Randudongkal, Pemalang. Fajri adalah anak muda yang senang bergaul. Karena orangnya supel dan suka diskusi, ia turut andil berperan aktif dalam Pengurus Anak Cabang (PAC IPNU) Randudongkal.
Ia berkisah bahwa dirinya tak menyukai aturan yang rigid dan kaku. Ia lebih suka beraktivitas dalam lingkungan yang fleksibel dan bebas mengekspresikan diri sebagai bentuk sikap yang merdeka. Sifat inilah yang mengantarkannya pada kesibukan untuk menekuni dunia bisnis. Jika ia mendirikan sebuah perusahaan, maka tak akan ada yang mengikat potensinya untuk terus bertumbuh. Tapi jika ia bekerja pada perusahaan, ia beranggapan bahwa kreativitasnya terbonsai.
Bersama kakaknya, Fajri mencoba meracik sebuah ramuan minuman kesehatan yang terbuat dari rempah-rempah terbaik menjadi kemasan sirup herbal. Dengan langkah meyakinkan, ia pun mendirikan sebuah CV bernama CV NUUN, alias Nutrisi Unggulan Nusantara. Selang waktu kemudian, CV NUUN memperoleh penghargaan sebagai juara pertama dalam program “KRENOVA”, Kreasi dan Inovasi dari Bappeda Kabupaten Pemalang.
Sirup herbal olahannya terbukti berkualitas dan mendapat apresiasi dari banyak kalangan. Dengan harga yang sangat terjangkau, minuman kesehatan ini cocok untuk diminum setiap hari oleh semua kalangan terutama mereka yang sehari-hari sibuk dengan beragam aktivitas yang menguras energi. Dalam situasi yang rawan dengan berbagai virus seperti sekarang, sirup herbal ini sangat cocok untuk menguatkan imunitas tubuh.
Langkah kreatif duo kakak beradik, Fajri dan Najib ini sangat perlu ditiru oleh generasi muda, terutama yang tinggal di Pemalang. Mereka sangat terbuka untuk berbagi ilmu serta sangat bersedia untuk bermitra bisnis dengan kalangan mana saja agar ekonomi daerah Pemalang ikut meningkat. Kontribusi dalam kegiatan ekonomi seperti ini patut diacungi jempol.
Perlu juga, pemerintah daerah mengapresiasi bukan saja soal sertifikat juara satu dalam program KRENOVA. Akses kemudahan dalam mendapatkan modal untuk pengembangan bisnisnya perlu mendapat perhatian serius karena usaha ini bisa menghidupkan entrepreneur muda di wilayah Kabupaten Pemalang.
Kali ini, pemuda yang menyukai sejarah ini juga sedang menggeluti bisnis kuliner. Ia dibantu keluarganya membuka Angkringan sederhana yang dinamai “Angkringan Sidodadi”. Jam buka angkringannya mulai sore hingga malam hari. Pergaulannya yang luas membuka peluang pasar yang cukup besar. Hampir setiap hari rumahnya sering didatangi tamu untuk berkunjung, entah untuk diskusi, kongkow, dan lain sebagainya. Sehingga angkringannya tak pernah sepi pengunjung.
Saya pernah berkunjung ke sana, kekurangannya adalah justru saat menuju ke sana. Karena angkringannya buka sore dan malam hari, saya yang berangkat dari Tegal arah Moga kemudian menuju Randudongkal, jalanan sepanjang Moga ke Randudongkal sangat minim penerangan lampu jalan. Jika tak mengandalkan lampu rumah pinggir jalan atau lampu penerang dari warung dan kedai pinggir jalan maka selebihnya gelap. Berkendara di jalan yang kurang penerangan cukup berbahaya. Padahal, jalan tersebut merupakan jalan utama.
Terlepas dari itu semua, semangat muda Fajri dan Najib ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar memacu pemuda-pemuda lain supaya tak gampang terjebak dalam kesibukan yang tak berguna. Jiwa aktivis yang menghidupkan semangat berorganisasi mengawal tradisi ahli sunnah wal jamaah ditambah mental berwirausaha, sangat membantu pemerintah dalam program pembangunan masyarakat.
Semoga mas Fajri dan mas Najib terus menyalakan spirit positif yang mampu mendorong bagi kemajuan Pemalang, terlebih berkontribusi lebih luas membangun bangsa melalui kiprah dan etos kreativitasnya. Kepada pemerintah dan kalangan usahawan selayaknya membantu agar pemuda seperti Fajri dan Najib ini tak pupus di tengah jalan akibat kurangnya dukungan nyata. Selamat memetik semangat menjadi pemuda hebat.
Oleh : Dhofier