Kyai Tartib, Dewi Masyitoh dan Syiar Sosial Pendidikan di Banyumudal

Ensiklopedi1250 Dilihat

MEDIASI – Salah satu elemen yang sangat penting dalam penyiaran dan pengamalan ajaran agama adalah peran tokoh agama, orang yang memberikan bimbingan dan pendidikan keagamaan yang dikenal dengan ulama, dalam kalangan masyarakat Jawa khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur disebut sebagai Kyai.

Predikat kyai diperoleh melalui poses panjang dalam masyarakat secara informal dan setelah melalui penilaian objektif masyarakat, baik integritas moral, intelektual, keahlian, ibadah dan lain sebagainya.

Peran Kyai atau ulama pada awalnya adalah memberikan pelayanan pendidikan untuk umat Islam. Namun dalam perkembangannya, kyai atau ulama tidak semata-mata memberikan bimbingan dan pendidikan keagamaan semata, tetapi juga mencakup berbagi aspek kehidupan masyarakat di segala bidang, termasuk bidang sosial ekonomi.

Di desa Banyumudal Kecamatan Moga, terdapat banyak Kyai atau ulama yang sangat berperan memajukan wilayah tersebut, baik dari sisi keagamaan, sosial budaya dan juga ekonominya. Sehingga, di daerah kitaran kecamatan Moga, desa Banyumudal bisa dikatakan sebagai pusatnya pendidikan-keagamaan dan sosial ekonomi. Para ulama atau Kyai dahulu yang berdomisili di Banyumudal bahkan dikenal ketokohannya hingga manca-daerah, seperti Habib Hamid bin Syeikh Abu Bakar, KH Minhajul Abidin dan KH Tartib.

Sentral-sentral pendidikan mulai dari pendidikan anak dini usia hingga sekolah menengah menjamur di wilayah Banyumudal, termasuk pendidikan agama dari Taman Pendidikan Al Qur’an hingga Pesantren pun cukup banyak dan berkembang. Banyumudal juga merupakan salah satu pusat pergerakan ekonomi, karena di desa ini terdapat Pasar tingkat kecamatan. Bahkan, pasar di Banyumudal salah satu pasar maju dan besar di wilayah Pemalang bagian Selatan.

Peran Kyai Tartib dan Yayasan Dewi Masyitoh dalam Syiar Pendidikan

Di Banyumudal terdapat lembaga pendidikan swasta yang cukup besar dan berkembang pesat, yakni Yayasan Dewi Masyitoh. Yayasan ini menaungi berbagai lembaga, mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial hingga kesehatan. Yayasan Dewi Masyitoh berdiri pada tahun 1967 dan berbadan hukum resmi pada tahun 1980 serta mengalami pembaharuan badan hukum serta mendapat mengesahan Kementerian Hukum dan HAM RI pada tahun 2012.

Adapun beberapa kegiatan lembaga sosial pendidikan dan ekonomi dibawah naungan Yayasan Dewi Masyithoh diantaranya: Bidang Pendidikan Keagamaan terdiri dari Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK dan RA), Madrasah Ibtidaiyyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), TPQ, Majelis Ta’lim dan Pondok Pesantren.

Sementara bidang Sosial-Ekonomi di bawah Yayasan Dewi Masyitoh ada Panti Asuhan, Gerakan Sedekah Sampah, Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas, dan usaha ekonomi lainnya. Yayasan ini juga memiliki usaha bidang kesehatan berupa Klinik Pratama dan Posyandu.

Muasis atau pendiri Yayasan Dewi Masyitoh adalah Almaghfurlah Kyai Haji Tartib. Beliau lahir pada tahun 1902 dan merupakan putra kelahiran asli Banyumudal, anak dari Mbah Abdul Karim.

Kyai Tartib merupakan lulusan pondok pesantren Madrasah Mamba’ul Ulum Jamsaren Solo. Beliau menempuh pendidikan di Soloh hingga tinggat 12 atau 12 tahun. Kemudian, beliau meneruskan pendidikan pesantren dan fokus belajar ilmu Al Qur’an di pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta. (bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *