Teruslah Belajar…

Publika1260 Dilihat

MEDIASI – “Belajarlah, karena tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan berilmu“.

Maqolah Imam Syafi’i ini mengandung makna bahwa setiap orang di dunia harus belajar. Karena dari belajarlah kita mengenal, mengetahui serta memahami sesuatu yang belum kita ketahui.

Bahkan, pepatah orang bijak “belajarlah dari pengalaman“. Pengalaman disini bukan hanya pengalaman pribadi saja melainkan bisa pengalaman orang lain, dari pengalaman pahit kita bisa belajar untuk menjadi lebih baik, dari pengalaman baik kita bisa mengamalkan kepada orang lain.

Belajar hakikatnya menjadikan pribadi yang Arif dan bijaksana dalam berfikir dan bertindak. Dalam pandangan Confusius, ada tiga cara untuk belajar tentang kebijaksanaan: “Pertama, dengan melakukan perenungan, ini bentuk yang paling agung. Kedua, dengan meniru, yaitu yang paling mudah, dan ketiga melalui pengalaman, yaitu bentuk yang paling pahit.”

Menggapai kebijaksanaan sebagai nilai yang paling berharga di hampir seluruh budaya di muka bumi, adalah pembelajaran hidup, suatu analisis yang cermat, dan tindakan yang penuh pertimbangan.

Belajarpun tidak mengenal usia, baik anak-anak, muda, maupun orang tua dapat kapan saja belajar, asal memiliki kemampuan dan kemauan yang kuat.

Dunia merupakan ‘sekolah’ yang begitu luas. Ada banyak hal yang harus dipelajari di dunia ini, satu di antaranya belajar mengenai kehidupan dan segala sesuatu di dalamnya.

Bahkan, ada hadits “Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat.” artinya bahwa kewajiban menuntut ilmu itu sepanjang hidup kita dimulai dari kita dilahirkan sampai akhir hayat kita.

Kewajiban ini akan terus ada dan tidak akan terlepas hingga akhir hayat kita. Semoga kita dapat menjadi muslim yang dimuliakan Allah dengan ilmu kita.

Wallahu a’lam bishawab

Penulis : Irfan Fatoni (Pegiat Literasi dan Penggerak GUSDURian Pemalang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *