Utusan Uni Eropa Apresiasi Direktur Gusdurian Alissa Wahid sebagai

News3758 Dilihat

MEDIASI – Kuasa Usaha ad interim Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Stephane Mechati mengapresiasi gerak perjuangan yang telah dilakukan Jaringan Komunitas Gusdurian, terutama pada isu demokrasi.

Hal itu disampaikan Stephane pada acara bertajuk Festival 4 Peace di tengah agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023 Jaringan Gusdurian yang dilaksanakan di Wisma Hijau Depok Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Pada acara Festival 4 Peace yang bertema ‘Pemilu Damai, Adil dan Bermartabat’ tersebut, Stephane menganggap putra sulung Gus Dur dan Direktur Jaringan Komunitas Gusdurian, Alissa Wahid, sebagai simbol baru demokrasi Indonesia yang mendapat pengaguman dari dunia.

Menurut Stephane, Alissa Wahid merupakan contoh kedewasaan dan kematangan dalam menyikapi isu-isu politik.

“Ibu Alissa Wahid simbol baru demokrasi Indonesia dan dikagumi oleh dunia,” ujarnya.

Kekaguman Stephane pada Alissa Wahid tak lepas dari penilaian pada sosok ayahnya, Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Menurutnya, Gus Dur diakui telah membuka lembaran baru dalam sejarah demokrasi Indonesia, memimpin bangsa dengan mengedepankan asas kemanusiaan dan perdamaian.

Pentingnya Komitmen Anak Muda
Dalam kesempatan tersebut, Stephane juga menyoroti pentingnya komitmen dari generasi muda dalam menjaga keamanan dalam pemilihan umum.

Ia menekankan bahwa dukungan dari Uni Eropa dan UNESCO sangat krusial dalam mewujudkan pemilu yang damai.

Stephane menyatakan niatnya untuk melaporkan hal ini kepada Uni Eropa dan bersedia menyelenggarakan pelatihan bersama untuk memperkuat keterlibatan mereka dalam mendorong demokrasi berkualitas.

“Tanpa perdamaian, pemilihan umum tidak mungkin terwujud. Saya akan melaporkan kepada Uni Eropa, bahwa ‘defender’ terbaik demokrasi ada di Indonesia,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *