MEDIASI – Tulisan ini merupakan serial rangkaian Buku Khutbah Jum’at yang diinisiasi oleh Bapak Dr. Abdul Kholik M.Si (Senator Anggota DPD RI dan Pembina PW FKDMI Jawa Tengah) yang akan disajikan setiap hari Jum’at.
Khutbah Pertama,
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد .قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan kepada jamaah semua, untuk berikhtiyar terus meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhkan diri dari yang dilarang-Nya. Pada kesempatan yang berbahgia ini, Khatib akan menyampaikan khutbah dengan tema: “Penanganan Sampah untuk Kelestarian Lingkungan”.
Permasalahan sampah sangat serius harus diselesaikan oleh semua pihak. Karena saat ini masalah sampah masih belum terselesaikan dengan baik. Padahal jika dilihat dari dampaknya pasti akan terjadi yaitu kumuh, kotor, bau, sumber penyakit, banjir, kekurangan air bersih, terjadi perubahan iklim, pemanasan global dan lain-lain.
Penanganan sampah, terutama sampah plastik saat ini harus menjadi perhatian serius, karena sampah plastik tidak bisa terurai dalam jangka pendek tapi membutuhkan waktu lama hingga 200 tahun baru bisa terurai, sehingga akan mengakibatkan pencemaran lingkungan, kerusakan kesuburan tanah, dan mengancam ekosistem yang ada di darat, di laut maupun udara. Sedangakan jika dengan langsung dibakar juga berbahaya, lingkungan akan tercemar polusi udara, mengganggu orang lain apabila terus menerus akan menyebabkan gangguan pernafasan dan bahkan penyakit kanker.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Setiap muslim wajib menjaga kebersihan lingkungan, dan menjaga alam dari kerusakan, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ، أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasûlullâh SAW bersabda, “Iman itu ada 70 cabang lebih, atau 60 cabang lebih. Yang paling utama yaitu perkataan Lâ ilâha illallâh, dan yang paling ringan yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu termasuk bagian dari iman. (Mutafaqun’alihi)”.
Sampah juga termasuk gangguan, yaitu mengganggu pemandangan, merusak lingkungan, dan merugikan orang lain maupun diri sendiri. Kalau menyingkirkannya itu indikator dari selemah-lemahnya iman, lalu bagaimana jika dengan sengaja membuangnya tidak pada tempatnya, apakah masih beriman? tentu tidak!
Ada baiknya kita kembali merenungkan firman Allah dalam surat Al Baqarah Ayat 195:
وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya: “dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang orang yang berbuat baik.”
Membuang sampah sembarangan akan melahirkan bencana alam, banjir dan juga akan mengancam keberlangsungan kehidupan di bumi ini.
Allah SWT mengingatkan dalam dalam surat Ar Rum Ayat 41:
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Melestarikan alam dan menjaga lingkungan hidup adalah perintah Allah SWT sebagai amal shalih. Setiap orang yang melakukan kebaikan beramal shalih di dunia ia akan memperoleh kebaikan. Firman Allah dalam QS. Al-Isra/17 ayat 7:
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ ٱلْءَاخِرَةِ لِيَسُۥٓـُٔوا۟ وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا۟ ٱلْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا۟ مَا عَلَوْا۟ تَتْبِيرًا
Artinya: Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan)
Perbuatan sederhana tapi bermanfaat besar, adalah dengan membuang sampah pada tempatnya. Karena bumi bukan tempat sampah. Artinya tidak ada pilihan lain selain mengelola sampah dan mendaur ulangnya.
Ada dua hal, yang sangat mungkin dapat kita lakukan. Karena setiap kita, memiliki potensi untuk menjaga dan melestarikan alam ini.
Pertama, Mengelola sampah dengan ekonomi sirkular. Ekonomi sirkular adalah alternatif dari ekonomi linier/tradisional (membuat, menggunakan, membuang) dimana melalui ekonomi sirkular akan menjaga sumber daya tetap digunakan selama mungkin. Siklus ekonomi linier selama ini adalah ambil-pakai-buang (take-make-dispose) telah membuat planet bumi terbebani luar biasa hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tak pernah habis. Akibatnya, pengambilan sumber daya alam yang berlebih pada bumi akan berdampak buruk bumi di masa mendatang.
Ekonomi sirkular sangat berkepentingan dengan siklus kebutuhan manusia bukan hanya ambil-pakai-buang, namun lebih luas lagi, yaitu dengan 5 R (Rethink-Repair-Reduce-Reuse-Recycle). Lima prinsip tersebut dapat dilakukan melalui memikirkan ulang barang yanga akan kita pakai sejauh mana nilai kebutuhannya (rithink), melakukan perbaikan (repair) pengurangan pemakaian material mentah dari alam (reduce) melalui optimasi penggunaan material yang dapat digunakan kembali (reuse) dan penggunaan material hasil dari proses daur ulang (recycle). Utamanya mindset ekonomi sirkular adalah bebas sampah (zero waste). Sebuah mindset yang bisa membuat bumi lebih terjaga awet hijau. Mari kita lestarikan alam ini dengan ekonomi sirkular yang dimulai dari diri sendiri, dari yang kecil dan dimulai dari sekarang.
Kedua, Sedekah sampah di bank sampah. Bersedekah bisa dilakukan dimana saja, kapan saja dan dalam bentuk apa saja dengan sampah bisa bersedekah.Bank Sampah yang anorganik dari masyarakat yang disetorkan ke bank sampah lalu dijual dan hasilnya didonasikan untuk kemanusiaan jadilah sedekah sampah.
Sedekah atau shodaqoh adalah memberikan kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Karena sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta. Namun sedekah mencakup segala amal atau perbuatan baik. Senyuman yang tulus dan kata-kata baik yang menyentuh juga bisa bernilai sedekah. Selain itu benda-benda yang sudak tidak terpakai juga bisa di berikan di bank sampah, seperti limbah botol plastik bekas air minum yang berpotensi menjadi sampah juga bisa digunakan untuk bersedekah. Jika belum ada bank sampah bisa bekerja sama dengan lembaga-lembaga amil zakat terdekat untuk mengelola sedekah sampah.
Dengan membiasakan sedekah sampah, Insya Allah lingkungan akan lebih indah, dan hidup pun akan semakin berkah. Mari meraih rida Allah Swt dengan bersedekah sampah. Semoga Allah memberikan pertolongan kepada kita untuk melestarikan alam semesta yang diamanahkan kepada kita. Aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Oleh : Ainul Huri, M.Pd