Miftahur Rozak Sosok Inspirator Muda Pebisnis Digital di Desa

Publika992 Dilihat

MEDIASI – Meski sudah merantau dan merintis karier, rupanya tak membuat Miftahur Rozak puas. Siapa sangka, keputusannya fokus di lingkungan desa justru mengundang decak kagum banyak orang.

Ya, Miftahur Rozak sebenarnya sudah merintis bisnis digital saat ia kuliah di Tegal. Tapi ia malah pulang ke desanya di Desa Mereng, Kecamatan Warungpring.

Rozak rupanya harus memenuhi panggilan hatinya untuk mengajak, melatih, dan memberdayakan anak muda di desanya agar paham ilmu digital.

Tak tanggung-tanggung, Rozak bahkan mengajak anak-anak muda desa untuk memanfaatkan perkembangan digital untuk berbisnis di dunia digital.

Untuk diketahui Desa Mereng itu berada di kawasan persawahan. Udaranya sejuk. Sawah ada di mana-mana. Saking asrinya, kendaraan yang lewat juga jarang.
Meski suasana desa, pola pikir anak mudanya ternyata tidak serta-merta “ndeso”. Mereka sudah memanfaatkan teknologi digital, jaringan internet, serta kecanggihan aplikasi dalam perangkat telepon pintar dan laptop.

Mereka sampai membuat komunitas di desa dengan sebutan GEMLIDIG (Gerakan Mereng Literasi Digital). Namanya Kampung Digital. Jangan salah, di sana sudah banyak pemuda yang kreatif dalam bidang digital.
Tak cuma anak muda. Ibu-ibu muda di sana juga dilibatkan.

Mereka ibaratnya menjadi customer service. Jadi tugasnya melayani permintaan pelanggan dengan kemampuanya masing-masing.

Ingat, mereka ini tak semuanya punya pendidikan tinggi. Beberapa bahwa cuma lulusan SD. Sisanya ada yang SMP dan SMK.

Jadi di sana, anak muda tak menggunakan perangkat ponselnya hanya untuk foto-foto, main game, apalagi mengonsumsi media sosial saja. Lebih dari itu, mereka menggunakannya untuk bisnis digital.
Nah, itu semua gara-gara Rozak.

“Kalau ditangani sendiri akan sibuk sepanjang 24 jam untuk melayani pertanyaan calon pembeli,” kata Rozak.

Maka dari itu, ia mengajak anak-anak muda di desa itu untuk bekerja bersamanya.

Rozak mengaku sulit menerapkan hal yang sama seperti di kota besar. Selain upahnya besar, juga harus mengeluarkan biaya banyak untuk sewa tempat. Ia juga melihat loyalitas karyawan kota masih kalah dengan yang ada di desa.

Adapun bisnis online yang Rozak rintis ini menjual produk undangan online yang di era sekarang banyak diminati orang. Ia menekuninya sejak 2019 ketika kuliah di Politeknik Harapan Bersama Tegal.

Rozak sebenarnya sempat bekerja di Komisi Pemilihan Umum KPU sebagai Staf Pendukung. Namun memang passion-nya tak bisa dengan rutinitasnya. Rozak pun memutuskan setelah bekerja selama 1 tahun di KPU memutuskan untuk mulai menekuni pekerjaannya sebagai seorang pembisnis digital.

Ia memilih di desa dan melanjutkan untuk fokus mengelola bisnis digitalnya pada 2021 dengan produk undangan digital.
Awalnya ia langsung mengajak 20 temanya di desa. Untuk pengembangan, ia menjalin kemitraan dengan pebisnis digital lain. Dari situ ia bisa saling tukar ide dan lain-lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *