Pentingkah Literasi Politik di Masa Pemilu Yang Serba Digital?

Publika446 Dilihat

MEDIASI – Pemilihan Umum (Pemilu) serentak baru saja terlaksana pada 27 November 2024 lalu. Pemilu yang telah berlangsung kemarin tidak lepas dari media digital, baik media sosial maupun internet.

Pemilu saat ini sudah banyak berubah karena teknologi. Kita bisa lebih mudah mendapatkan informasi tentang calon pemimpin, kampanye, dan proses penghitungan suara juga jadi lebih cepat dan akurat.

Sayangnya, di balik kemudahan mendapat informasi, banyak berita bohong beredar dan membuat kita jadi terpecah belah. Jadi, kita harus lihai dalam memilih berita yang benar dan ikut serta aktif dalam menjaga demokrasi di dunia digital.

Dalam era saat ini, apakah masyarakat siap menghadapi banjir informasi politik di era digital? Berbicara mengenai literasi digital mungkin terlihat cukup rumit. Namun hal itu sangat dibutuhkan agar kita setidaknya memiliki pacuan dalam memilah informasi. Fenomena kampanye di media sosial yang terjadi saat ini cukup menarik untuk diamanati. Lantas bagaimana pentingnya literasi politik di era saat ini?

Literasi politik merupakan kemampuan memahami, menganalisis, dan mengevaluasi informasi politik. Hal ini mencakup isu-isu politik, kebijakan pemerintah, isu-isu kontemporer, keterlibatan dalam politik, serta keterbukaan pada dunia politik.

Informasi politik memiliki relevansi di era yang serba digital pada saat ini. Informasi yang tersebar luar sering kali tidak terverifikasi kebenarannya, salah satu yang sering terjadi adalah hoax.

Berita bohong yang menggiring opini publik ibarat penyakit yang mudah menular. Jika kita percaya maka hal itu akan mendoktrin pikiran kita. Algoritma media sosial, yang dirancang untuk menyajikan konten yang kita sukai justru membuat kita terperangkap dalam gelembung informasi yang sejalan dengan pandangan kita. Hal ini membuat kita sulit menerima sudut pandang yang berbeda dan rentan terhadap manipulasi informasi. Akibatnya, kita kehilangan kemampuan untuk berpikir kritis dan mengambil keputusan yang objektif.

Literasi politik memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Literasi politik bertujuan untuk melatih masyarakat agar bisa berpikir kritis tentang isu-isu politik, menganalisis informasi secara cermat, dan mengambil keputusan yang tepat terkait masalah-masalah politik yang dihadapi.

Dengan literasi politik yang baik, diharapkan masyarakat bisa membuat pilihan-pilihan politik yang lebih baik dan ikut serta dalam membangun negara yang lebih baik pula.

Berikut beberapa alasan mengapa literasi politik penting:

1.Membangun pemahaman yang bersifat inklusif
Membangun pemahaman yang bersifat inklusif berarti mengembangkan cara berpikir yang menerima berbagai sudut pandang, pengalaman, dan informasi dari beragam sumber.

Hal ini mencakup upaya untuk tidak terpaku pada satu pemikiran atau kelompok tertentu, tetapi membuka diri terhadap keragaman ide, sehingga pemahaman yang dihasilkan menjadi lebih adil, luas, dan tidak diskriminatif.

2.Memiliki pola pandang yang moderat
Memiliki pola pandang yang moderat berarti mengadopsi cara berpikir yang seimbang, tidak condong ke ekstrem kanan atau kiri, dan mampu menilai suatu hal dengan bijak. Pola pandang ini mendorong seseorang untuk bersikap objektif, toleran terhadap perbedaan, serta mampu mencari jalan tengah dalam menghadapi berbagai situasi atau pandangan yang beragam.

3.Menghindari sikap skeptis
Menghindari sikap skeptis berarti berusaha untuk tidak terus-menerus meragukan atau tidak percaya terhadap suatu hal tanpa alasan yang jelas.

Ini mencakup membuka diri untuk menerima informasi, menjauhkan prasangka yang berlebihan, dan mencoba memahami suatu hal dengan pemikiran yang positif dan objektif. Dalam konteks tertentu, ini juga berarti menjaga kepercayaan terhadap proses atau sistem yang telah ada, seperti pemilu, dengan tetap bersikap kritis secara konstruktif.

4.Membangun kebiasaan berdemokrasi yang baik
Membangun kebiasaan berdemokrasi yang baik berarti menciptakan dan mempraktikkan pola perilaku yang mendukung prinsip-prinsip demokrasi, seperti menghormati perbedaan pendapat, berpartisipasi dalam proses pemilu, menjunjung tinggi nilai keadilan, serta aktif dalam pengambilan keputusan secara kolektif.

Hal ini juga mencakup penggunaan hak dan kewajiban sebagai warga negara secara bertanggung jawab, menjaga toleransi, dan memprioritaskan dialog yang konstruktif untuk mencapai kesepakatan bersama demi kebaikan bersama.

Literasi politik tidak hanya tanggung jawab individu, namun juga tanggung jawab bersama. Pemerintah, media, sekolah, dan masyarakat sipil memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi politik masyarakat. Mari kita bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembangnya literasi politik di Indonesia.

Oleh : Moh Zindi Ilman Nafia (Mahasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *